Sabtu, 01 Februari 2025

SISTEM KOMPUTER KELAS 7


A. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras adalah bagian dari komputer yang kita bisa lihat dan sentuh. Inilah yang memberikan bentuk fisik dari komputer yang kita gunakan. Berikut ini beberapa komponen utama dari perangkat keras:

1. Perangkat Masukan (Input Devices)

Perangkat masukan adalah perangkat yang digunakan untuk memasukkan informasi atau perintah ke dalam komputer. Contoh perangkat masukan adalah:

– Keyboard: digunakan untuk memasukkan huruf, angka, dan simbol ke dalam komputer.
– Mouse: digunakan untuk menggerakkan kursor dan memilih menu atau objek pada layar komputer.
– Mikrofon: digunakan untuk merekam suara atau perintah suara yang kemudian akan diterjemahkan oleh komputer.
– Scanner: digunakan untuk mengubah dokumen fisik menjadi format elektronik yang dapat digunakan oleh komputer.

2. Pemroses

Pemroses adalah komponen yang bertanggung jawab untuk menjalankan perintah dan tugas komputer. Prosesor atau CPU (Central Processing Unit) adalah contoh pemroses yang paling penting dalam komputer. CPU menjalankan instruksi-instruksi program dan mengendalikan operasi komputer lainnya.

3. Alat Output (Output Devices)

Alat output adalah perangkat yang menghasilkan informasi atau hasil dari komputer. Contoh perangkat output termasuk:

– Layar: menampilkan teks, gambar, dan video yang dihasilkan oleh komputer.
– Printer: mencetak dokumen atau gambar yang dihasilkan oleh komputer.
– Speaker: menghasilkan suara dan musik yang dihasilkan oleh komputer.

4. Peranti Penyimpanan Sekunder (Secondary Storage Device)

Peranti penyimpanan sekunder adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan data dan program dalam jangka waktu yang lebih lama. Contoh peranti penyimpanan sekunder termasuk:

– Hard drive: digunakan untuk menyimpan data dan program dalam komputer.
– Flash drive: berfungsi sebagai penyimpanan portabel untuk memindahkan data dari satu komputer ke komputer lainnya.
– DVD/CD drive: digunakan untuk membaca dan menulis data pada CD atau DVD.

5. Peranti Lainnya

Selain perangkat masukan, pemroses, keluaran, dan penyimpanan sekunder, ada juga peranti keras lainnya yang membantu menjalankan tugas-tugas komputer. Contoh peranti keras lainnya termasuk:

– Motherboard: papan sirkuit yang menghubungkan semua komponen perangkat keras.
– RAM (Random Access Memory): digunakan untuk menyimpan data dan program yang sedang dijalankan oleh komputer.
– Power supply: menyediakan energi listrik yang diperlukan untuk menjalankan komputer.

6. Spesifikasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras merujuk pada karakteristik teknis dari komponen perangkat keras, seperti kecepatan pemrosesan, kapasitas penyimpanan, dan jumlah port yang tersedia. Spesifikasi perangkat keras yang lebih baik biasanya berarti performa komputer yang lebih baik pula.

B. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah bagian dari komputer yang tidak bisa kita lihat atau sentuh secara fisik. Namun, perangkat lunak ini berperan penting dalam menjalankan komputer dan melakukan tugas-tugas yang dibutuhkan oleh pengguna. Berikut ini adalah dua jenis perangkat lunak yang terkait dengan sistem komputer:

1. Sistem Operasi (Operating System)

Sistem operasi adalah perangkat lunak yang mengatur dan mengendalikan operasi dasar komputer. Sistem operasi memiliki tugas-tugas seperti memulai komputer, mengelola perangkat keras, menjalankan program, dan menyimpan dan mengambil data dari peranti penyimpanan. Contoh sistem operasi termasuk Windows, MacOS, dan Linux.

2. Program Aplikasi

Program aplikasi adalah perangkat lunak yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas spesifik, seperti mengedit gambar, menulis dokumen, atau memutar musik. Program aplikasi ini digunakan oleh pengguna untuk menjalankan tugas-tugas sehari-hari mereka. Contoh program aplikasi termasuk Microsoft Word, Adobe Photoshop, dan iTunes.

C. Interaksi Antarperangkat

Selain berfungsi secara independen, perangkat keras dan perangkat lunak juga berinteraksi satu sama lain untuk menjalankan tugas-tugas komputer. Salah satu contoh interaksi antarperangkat adalah sistem Closed-Circuit Television (CCTV), di mana kamera sebagai perangkat masukan merekam gambar dan video, yang kemudian ditampilkan pada layar (perangkat output) untuk pengawasan.

D. Permasalahan dan Spesifikasi Perangkat Keras

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, permasalahan dan spesifikasi perangkat keras juga menjadi perhatian penting. Beberapa permasalahan yang mungkin muncul meliputi kerusakan perangkat keras, kekurangan daya komputasi, dan keterbatasan penyimpanan. Oleh karena itu, penting untuk memilih perangkat keras dengan spesifikasi yang cocok untuk kebutuhanmu.

E. Bilangan Biner

Bilangan biner adalah sistem angka yang menggunakan hanya dua digit, yaitu 0 dan 1. Pada sistem komputer, bilangan biner digunakan untuk menyimpan dan memproses data. Misalnya, 1 melambangkan “hidup” atau “nyala” dan 0 melambangkan “mati” atau “padam”. Dengan menggunakan kombinasi 0 dan 1, komputer dapat merepresentasikan dan memanipulasi berbagai jenis data.

1. Mesin Fax dan Modem

Mesin fax dan modem adalah contoh penggunaan bilangan biner dalam komunikasi data. Saat mengirim dokumen melalui mesin fax, dokumen tersebut diubah menjadi sinyal biner yang dikirim melalui saluran telepon. Begitu sinyal diterima di ujung penerima, sinyal itu dikonversi kembali menjadi gambar atau teks oleh mesin fax penerima.

2. Menghitung Lebih dari 31

Dalam sistem bilangan desimal, ketika kita mencapai angka 9, angka berikutnya adalah 10. Namun, dalam bilangan biner, kita hanya memiliki 0 dan 1. Jadi, ketika menambahkan 1 ke 1, kita harus menggunakan “10” sebagai representasi hasil. Dalam sistem ini, 10 mewakili angka 2.

3. Lebih Lanjut tentang Bilangan Biner

Bilangan biner juga digunakan dalam pengkodean data dan representasi grafis. Misalnya, dalam pengkodean karakter komputer, setiap huruf dan simbol memiliki representasi biner yang unik. Selain itu, dalam grafika komputer, piksel (titik gambar) digambarkan menggunakan kombinasi biner untuk menciptakan gambar dan animasi.

Pengertian bilangan biner

Dilansir dari laman stekom.ac.id, sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit.
 
Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII (American Standard Code for Information Interchange) menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.

Penulisan biner dalam komputer biasanya dikelompokkan per 4 bilangan, misalnya 1010 0001.

Sejarah bilangan biner

Melansir akun YouTube Indonesia Science Center, sistem bilangan biner berawal dari seorang ahli dalam bidang matematika aljabar, astronomi, astrologi, dan geografi bernama Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia lahir sekitar tahun 780 di Khwarezmia Uzbekistan yang kemudian pindah ke Bagdad dan meninggal sekitar tahun 850.
 
Ia adalah penemu angka 0 sebagai pelengkap bilangan biner 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital.
 
Mengutip laman dicodin.com, perkembangan teknologi komputer hari ini terus mengalir deras. Setiap Waktu bermunculan teknologi-teknologi baru yang semakin maju dan canggih.
 
Kemajuan teknologi ini tidak terlepas dari perkembangan berbagai disiplin ilmu pengetahuan di masa sebelumnya yang menjadi dasar perkembangan teknologi ke depan. Salah satu ilmuwan yang memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi terutama di bidang komputer adalah Al Khawarizmi.
 
Muhammad ibn Musa Al Khawarizmi dikenal sebagai matematikawan yang menemukan Aljabar dan merupakan Bapak dari Algoritma.
 
Bagi sebagian orang yang berprofesi sebagai programmer atau developer tentunya algoritma sering digunakan untuk pengembangan program.
 
Matematika biner yang digunakan dalam pemrograman juga didasari oleh konsep Algoritma Al Khawarizmi. Perkembangan yang semakin maju bagi komputer digital dan pemrogramannya tak terlepas dari pemikirannya yang menjadi gerbang kemajuan.
 
Kata algoritma berasal dari kata nama Abu Ja’far Mohammed Ibn Musa al-Khawarizmi, ilmuwan Persia yang menulis buku “Al Jabr W’Al-Muqabala” (Rules of Restoration and Reduction), terbit 825 M. Kata algoritma yang kita kenal sekarang diambil dari kata algorismi yang dilatinisasi dari namanya.

Fungsi bilangan biner

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan sistem angka desimal untuk menyajikan data numerik (angka).  Sayangnya, komputer tidak dapat melakukan hal yang sama.
 
Komputer mewakili angka dengan menggunakan sistem angka dasar terendah, yaitu dua. Inilah yang dinamakan sistem bilangan biner.
 
Dilanis dari laman binus.ac.id, komputer menggunakan bilangan biner salah satu alasannya agar dapat diimplementasikan ke dalam komponen elekronika digital. Komputer modern menggunakan komponen yang dibangun dengan logika on/off (1/0).
 
Dua angka dalam sistem bilangan biner juga memiliki manfaat efisiensi. Representasi angka dalam bilangan biner memungkinkan perhitungan dan manipulasi data yang lebih efisien dalam sistem komputer.
 
Setiap digit biner hanya membutuhkan satu bit, yang merupakan unit dasar penyimpanan data dalam komputer. Dengan demikian, menggunakan bilangan biner dengan hanya 0 dan 1 memungkinkan representasi angka yang lebih padat dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dalam komputasi elektronik.

Cara kerja bilangan biner

Dilansir dari YouTube Cakap Informatika, berikut cara kerja bilangan biner:
 
Rumus dasar dari bilangan biner adalah A X 2(n)
 
A= Absolut digit atau nilai mutlak dari masing-masing bilangan
2= Basis dari biner
n= Nilai penimbang maupun bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung letak posisinya
 
Contoh:
 
1010 dalam biner, berapakah nilainya jika dikonversikan ke dalam desimal?
 
Jawaban:
 
1010 (2) =
A X 2 (n) =
 
1 X 2 (3) = 8 (Dikali pangkat 3 karena setelah 1 terdapat 3 angka di belakangnya)
0 X 2 (2) = 0 (Dikali pangkat 2 karena setelah 0 pertama terdapat 2 angka di belakang)
1 X 2 (1) = 2 (Dikali pangkat 1 karena setelah 1 kedua terdapat 1 angka di belakang)
0 X 2 (0) = 0 ( Dikali pangkat 0 karena sudah tidak ada angka di belakangnya)
 
Jumlahkan hasil keseluruh perhitungan di atas menjadi 10. Maka, 1010 dalam biner nilainya setara 10 dalam desimal.

KONVERSI BILANGAN BINER, OCTAL, DESIMAL, HEXADESIMAL

  • Bilangan biner (Bilangan berbasis dua, bilangannya: 0,1)
  • Bilangan octal (Bilangan berbasis delapan bilangannya: 0,1,2,3,4,5,6,7)
  • Bilangan desimal (Bilangan berbasis sepuluh, bilangannya: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)
  • Bilangan hexadesimal (Bilangan berbasis enam belas, bilangannya: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)

Untuk pengertian jenis – jenis bilangan bisa dibaca di post saya sebelumnya.

Konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan satu ke bentuk bilangan lain yang memiliki nilai yang sama. Misal: nilai bilangan desimal 12 memiliki nilai yang sama dengan bilangan octal 15; Nilai bilangan biner 10100 memiliki nilai yang sama dengan 24 dalam octal dan seterusnya.

Mari kita mulai:

Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.
Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep yang sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst dimulai dari kanan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat contoh konversi bilangan di bawah ini;

  • Konversi bilangan octal ke desimal.
    Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal).
    Lihat gambar:
  • Konversi bilangan biner ke desimal.
    Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).
  • Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
    Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).

Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.
Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki konse yang sama. Konsepnya bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan sisa hasil baginya (remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi < basis bilangan tujuan. Sisa bagi ini kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal dan inilah yang merupakan hasil konversi bilangan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada contoh berikut;

  • Konversi bilangan desimal ke biner.
    Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh:125(desimal) = …. (biner)
    125/2 = 62 sisa bagi 1
    62/2= 31    sisa bagi 0
    31/2=15     sisa bagi 1
    15/2=7       sisa bagi 1
    7/2=3         sisa bagi 1
    3/2=1         sisa bagi 1hasil konversi: 1111101
    Lihat gambar:
  • Konversi bilangan desimal ke octal.
    Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh lihat gambar:
  • Konversi bilangan desimal ke hexadesimal.
    Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F. Contoh lihat gambar:

Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya.

  • Konversi bilangan octal ke biner.
    Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali. Contoh:
  • Konversi bilangan biner ke octal.
    Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan. Contoh lihat gambar:

Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya.

  • Konversi bilangan hexadesimal ke biner.
    Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah, bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10 melainkan 0010. Contoh lihat gambar:
  • Konversi bilangan biner ke hexadesimal.
    Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-tiga sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-empat. Contoh lihat gambar:

Konversi bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya

  • Konversi bilangan octal ke hexadesimal.
    Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa lihat contoh,
  • Konversi bilangan hexadesimal ke octal.Begitu juga dengan konversi hexa desimal ke octal yakni dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah menjadi bilangan octal. Ringkasnya hexa->biner->octal. Lihat contoh;

0 komentar:

Posting Komentar